Sebelum munculnya etnis Yahudi (Israelites) dan Arab (Ishmaelites), tanah ini sudah menjadi milik mereka. Sejarah Israel menurut Al-Quran juga mengakui eksistensi awal Bangsa Kanaan di wilayah tersebut.
Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi asal usul bangsa Israel dan perjalanan panjang yang akhirnya membentuk negara yang ada sekarang. Setiap babak sejarah memberikan jawaban atas pertanyaan dan bagaimana perjalanan bangsa ini hingga berdirinya negara yang modern.
Kerajaan Israel sendiri kemudian jatuh ke tangan Bangsa Neo-Assyria sekitar tahun 722 SM, yang menyebabkan banyak penduduk Israel melarikan diri ke Yehuda. Ini adalah salah satu momen penting dalam sejarah bangsa Israel menurut Alkitab yang menggambarkan jatuh bangunnya kerajaan mereka.
Seiring berjalannya waktu, Yehuda pun tidak luput dari invasi. Tahun 586 SM, Nebukadnezar II dari Babilonia mengalahkan Yehuda dan menghancurkan Bait Salomo di Temple Mount. Yehuda kemudian dijadikan provinsi oleh Babilonia dan diberi nama Yehud Medinata.
Bagi yang penasaran sejak kapan ada negara Israel, jawabannya terletak pada perjalanan panjang yang telah kita bahas ini. Dari masa Bangsa Kanaan hingga era kekuasaan Islam. Setiap periode berdarah ini membawa perubahan signifikan yang membentuk identitas dan sejarah bangsa Israel.
Sumber: Wikipedia
Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi asal usul bangsa Israel dan perjalanan panjang yang akhirnya membentuk negara yang ada sekarang. Setiap babak sejarah memberikan jawaban atas pertanyaan dan bagaimana perjalanan bangsa ini hingga berdirinya negara yang modern.
Sejarah Berdirinya Israel
Ketika kita membahas bagaimana lahirnya negara Israel, kita harus melihat kembali pada Zaman kuno tersebut. Pada periode ini, Bangsa Israel menaklukkan Bangsa Kanaan dan mulai mendirikan kerajaan mereka. Ada kekosongan sejarah yang cukup panjang hingga munculnya Kerajaan Israel dan Kerajaan Yehuda sekitar abad ke-9 dan ke-7 SM.
Kerajaan Israel sendiri kemudian jatuh ke tangan Bangsa Neo-Assyria sekitar tahun 722 SM, yang menyebabkan banyak penduduk Israel melarikan diri ke Yehuda. Ini adalah salah satu momen penting dalam sejarah bangsa Israel menurut Alkitab yang menggambarkan jatuh bangunnya kerajaan mereka.
Namun, tidak lama setelahnya, pada abad ke-2 SM, orang Yunani menaklukkan Yehuda dan melakukan Helenisasi, sebuah proses yang memicu revolusi tahun 167 SM dan berdirinya kerajaan di bawah dinasti Hasmonean. Sejarah berdirinya Israel di tanah Palestina tidak dapat dilepaskan dari dominasi Babilonia dan Helenisasi Yunani ini.
Tidak berhenti di situ, pada 60 SM, Republik Romawi menginvasi Yehuda. Dinasti Herodes kemudian memerintah dengan status vassal Romawi sebelum akhirnya dibubarkan dan wilayahnya dijadikan provinsi Romawi bernama Iudea. Konflik dan revolusi yang terjadi menyebabkan lebih dari 2 juta orang Yahudi tewas, dan nama provinsi ini pun diubah menjadi Palestinae. Ini menjadi salah satu bagian krusial dalam sejarah Israel dan Palestina yang penuh dengan pergolakan dan perubahan.
Tidak berhenti di situ, pada 60 SM, Republik Romawi menginvasi Yehuda. Dinasti Herodes kemudian memerintah dengan status vassal Romawi sebelum akhirnya dibubarkan dan wilayahnya dijadikan provinsi Romawi bernama Iudea. Konflik dan revolusi yang terjadi menyebabkan lebih dari 2 juta orang Yahudi tewas, dan nama provinsi ini pun diubah menjadi Palestinae. Ini menjadi salah satu bagian krusial dalam sejarah Israel dan Palestina yang penuh dengan pergolakan dan perubahan.
Masuknya Invasi Islam
Memasuki abad ke-7 setelah munculnya Islam, daerah ini berada di bawah kekuasaan berbagai dinasti Arab seperti Rashidun, Umayyad, Abbasid, Fatimid, dan Seljuk. Di atas Temple Mount yang dianggap suci oleh penganut Judaisme, dibangunlah Masjid Al-Aqsa, menambah kompleksitas ketegangan di wilayah ini. Dalam perspektif sejarah Zionisme dan berdirinya negara Israel, periode ini menandai babak baru dalam dinamika kekuasaan dan religius di tanah yang sama.
Pada tahun 1560, Jerusalem jatuh di bawah kekuasaan Kekaisaran Utsmaniyah, sebuah periode yang berlangsung hingga Perang Dunia I. Selama periode Perang Dunia I tersebut, Utsmaniyah kalah dan memberikan wilayah Palestina ke bawah mandat Inggris, menandai dimulainya era baru dalam sejarah Israel dan Palestina.
Sejarah Berdirinya Israel Menuju Kemerdekaan
Pertama-tama, penting untuk mengingat bahwa sejarah berdirinya Israel sangat rumit dan berlapis, dimulai dari era Perang Salib hingga masa Kekuasaan Utsmaniyah Turki. Pada zaman itu, Jerusalem sering berpindah tangan antara Nasrani, Yahudi, dan Muslim, menciptakan dasar bagi konflik berkepanjangan yang kita saksikan hingga hari ini.Pada tahun 1560, Jerusalem jatuh di bawah kekuasaan Kekaisaran Utsmaniyah, sebuah periode yang berlangsung hingga Perang Dunia I. Selama periode Perang Dunia I tersebut, Utsmaniyah kalah dan memberikan wilayah Palestina ke bawah mandat Inggris, menandai dimulainya era baru dalam sejarah Israel dan Palestina.
Deklarasi Balfour tahun 1917 oleh pemerintah Inggris yang mendukung pendirian negara Yahudi di Palestina menjadi titik balik penting dalam sejarah ini. Lalu, pada tahun 1947, PBB mengeluarkan rencana pembagian wilayah Palestina, yang akhirnya membuka jalan bagi proklamasi kemerdekaan Israel oleh David Ben-Gurion pada tahun 1948.
Proklamasi kemerdekaan Israel ini memicu reaksi keras dari negara-negara Arab di sekitarnya, yang segera melancarkan serangan. Israel, dalam keadaan bertahan, berhasil memenangkan perang tersebut dan kemudian bergabung dengan PBB pada tahun 1949.
Lahirnya Negara Israel dan Konflik dengan Arab
Bagaimana Lahirnya Negara Israel? Negara Israel lahir pada tahun 1948, ketika David Ben-Gurion, pemimpin komunitas Yahudi di Palestina, mendeklarasikan pembentukan negara Israel. Deklarasi ini didasarkan pada Resolusi PBB yang membagi Palestina menjadi negara Yahudi dan Arab. Langkah ini memicu konflik dengan negara-negara Arab yang menolak keberadaan Israel.
Kemenangan ini tidak hanya memperkuat posisi Israel tetapi juga memulai siklus konflik berkepanjangan dengan negara-negara Arab tetangganya. Banyak yang bertanya, "Bagaimana lahirnya negara Israel?" Jawabannya adalah melalui serangkaian peristiwa yang telah diterangkan diatas dan konflik militer yang panjang.
Pembentukan PLO dan Perang Selanjutnya
Tahun 1964 menandai pembentukan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), yang mulai mempromosikan identitas Arab Palestina. Perang Enam Hari tahun 1967 dan Perang Yom Kippur tahun 1973 dimenangkan oleh Israel dan semakin memperkuat posisi Israel di wilayah tersebut.Namun, konflik yang tak kunjung reda membuat situasi di kawasan itu tetap tegang. Sejarah Israel dan Palestina terus diwarnai oleh berbagai perang dan aksi terorisme yang memperkuat identitas dan label teror tidak berkesudahan di masing-masing pihak.
Memasuki tahun 1980-an, Israel setuju untuk mundur dari Sinai pada tahun 1982 dan memulai perundingan otonomi Palestina. Proses ini semakin intensif sejak tahun 1992 ketika Israel mulai mundur dari beberapa wilayah di Tepi Barat dan Gaza.
Proses Perdamaian dan Konflik Internal Palestina
Namun, konflik internal Palestina, terutama antara pro Fatah dan Hamas, sering kali menghambat upaya perdamaian. Hamas, yang sering melancarkan serangan roket ke Israel, menambah ketegangan dan membuat proses perdamaian menjadi terhambat.
Perjanjian Oslo dan Intifada Kedua
Perjanjian Oslo yang ditandatangani pada tahun 1993 memberikan otonomi terbatas kepada Palestina di beberapa wilayah, meskipun ketegangan tetap tinggi. Ketegangan ini memuncak dengan pecahnya Intifada Kedua pada tahun 2000, sebuah pemberontakan besar yang berlangsung hingga 2005. Intifada ini mengakibatkan ribuan korban jiwa di kedua belah pihak dan memperburuk hubungan antara Israel dan Palestina.Blokade Gaza dan Krisis Kemanusiaan
Setelah Hamas memenangkan pemilu tahun 2006 dan mengambil alih Gaza, Israel memberlakukan blokade ketat di wilayah tersebut. Langkah ini menyebabkan krisis kemanusiaan yang serius. Akses terhadap makanan, air bersih, dan layanan kesehatan menjadi sangat terbatas. Blokade ini berdampak pada kehidupan sehari-hari jutaan penduduk Gaza, menciptakan kondisi yang sulit dan penuh tekanan.Perang Gaza dan Konflik yang Tak Berkesudahan
Konflik bersenjata antara Hamas dan Israel terus berlanjut tanpa henti. Sejak tahun 2008, ada beberapa operasi militer besar yang dilakukan di Gaza, seperti yang terjadi pada tahun 2012 dan 2014. Serangan roket dari Gaza ke wilayah Israel sering kali dibalas dengan serangan udara dari Israel.Situasi ini menyebabkan banyak korban jiwa dan kerusakan infrastruktur yang parah. Kondisi ini mempengaruhi kehidupan masyarakat di kedua sisi, membuat mereka hidup dalam ketakutan dan ketidakpastian.
Normalisasi Hubungan dengan Negara Arab
Di tengah konflik yang terus berlangsung, beberapa negara Arab mulai menormalisasi hubungan dengan Israel melalui Abraham Accords. Uni Emirat Arab dan Bahrain adalah contoh negara yang telah mengambil langkah ini.Meski demikian, ketegangan di dalam negeri antara warga Yahudi dan Arab Israel tetap ada. Selain itu, permasalahan di Tepi Barat dan Gaza belum menemukan solusi yang jelas, menunjukkan bahwa normalisasi hubungan dengan negaraArab lainnya tidak serta merta mengakhiri konflik.
Konflik Israel-Palestina adalah salah satu konflik terpanjang dan paling rumit di dunia. Banyak aktor dan kepentingan yang terlibat, membuat solusi komprehensif sulit dicapai. Meski upaya damai terus dilakukan, tantangan masih banyak dan berbagai pihak harus bekerja keras untuk menemukan jalan keluar yang adil dan damai bagi kedua belah pihak.
Artikel ini telah mencoba menguraikan sejarah konflik Israel-Palestina dari zaman kuno hingga era modern. Dengan memahami sejarah dan dinamika konflik ini, diharapkan pembaca dapat mendapatkan perspektif yang lebih luas mengenai konflik ini dan mendorong upaya-upaya untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan.
Harapan Masa Depan
Artikel ini telah mencoba menguraikan sejarah konflik Israel-Palestina dari zaman kuno hingga era modern. Dengan memahami sejarah dan dinamika konflik ini, diharapkan pembaca dapat mendapatkan perspektif yang lebih luas mengenai konflik ini dan mendorong upaya-upaya untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan.
Yang sering di tanyakan:
- Sejarah Israel Menurut Al-Quran: Menurut Al-Quran, bangsa Israel memiliki sejarah panjang yang berhubungan dengan para nabi dan berbagai peristiwa penting dalam agama Islam.
- Sejarah Berdirinya Israel di Tanah Palestina: Israel didirikan di wilayah yang dikenal sebagai Palestina, yang memiliki batas wilayah sebagai tempat tinggal berbagai komunitas.
- Sejarah Bangsa Israel Menurut Alkitab: Menurut Alkitab, bangsa Israel adalah keturunan dari 12 suku yang berasal dari anak-anak Yakub, yang kemudian menetap di Tanah Kanaan.
- Sejarah Zionisme dan Berdirinya Negara Israel: Gerakan Zionisme yang dimulai pada akhir abad ke-19 bertujuan untuk mendirikan negara Yahudi di Palestina, yang akhirnya terwujud pada tahun 1948.
- Sejarah Israel dan Palestina: Konflik antara Israel dan Palestina memiliki akar sejarah yang panjang, melibatkan klaim atas tanah dan identitas nasional.
- Ibu Kota Israel Sebelum Yerusalem: Sebelum Yerusalem, Tel Aviv pernah menjadi pusat administratif bagi pemerintah Israel yang baru terbentuk.
- Luas Wilayah Israel: Israel memiliki luas wilayah sekitar 20.770 km², termasuk wilayah-wilayah yang dipersengketakan.
- Arti Israel dalam Islam: Dalam Islam, Israel merujuk kepada Nabi Yakub, yang juga dikenal sebagai Israel, dan kepada keturunan serta tanah yang dijanjikan.
Dengan mengetahui sejarah berdirinya Israel menurut berbagai sumber, kita bisa mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang Bangsa yang kita kenal saat ini.
Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan luas dan mendalam mengenai konflik Israel Palestina saat ini.
Sumber: Wikipedia





Posting Komentar