Amoeba Pemakan Otak
Sebagian besar pengunjung yang memeriksakan diri ke rumah sakit Poriya di Tiberias, HaEmek di Afula, lalu dipulangkan setelah menjalani pemeriksaan di unit gawat darurat. Tidak ada ancaman kesehatan serius yang ditemukan pada mereka. Namun, empat anak masih dirawat untuk pemeriksaan lanjutan. Warga yang di anggap tertular Amoeba pemakan otak ini tetap di isolasi dan diberikan penanganan medis yang serius.Pada 24 Juli sehari sebelum kejadian, seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dalam kondisi terserang Naegleria fowleri dirawat di rumah sakit. Kementerian Kesehatan kemudian mengeluarkan instruksi kepada rumah sakit untuk bersiap menerima pasien yang diduga terinfeksi amuba. Pengunjung taman air Kinneret dalam dua minggu terakhir disarankan segera ke unit gawat darurat jika mengalami gejala meningitis seperti sakit kepala, muntah, penglihatan kabur, atau leher kaku.
Seorang pemuda yang sedang berlibur di pantai Hof Gai mengeluh kesehatannya menurun dan memeriksakan diri ke Rumah Sakit Rambam di Haifa. Delapan anak yang juga mengunjungi pantai Hof Gai dirawat di departemen anak-anak karena mengeluh demam atau merasa tidak enak badan. Setelah pemeriksaan, mereka semua dipulangkan tanpa dugaan infeksi amuba.
Pemeriksaan dari Kementerian Kesehatan menyatakan, tidak ada kasus baru yang diidentifikasi. Sebanyak 20 orang dewasa dan anak-anak yang mengunjungi taman air Kinneret memeriksakan diri ke pusat kesehatan HaEmek di Afula. Dr. Bibiana Khazan, Kepala Departemen Penyakit Menular, menyatakan bahwa semua pasien dalam keadaan sehat tanpa gejala infeksi, dan dipulangkan setelah pemeriksaan.
Protokol Kementerian Kesehatan Israel
Kementerian Kesehatan menegaskan perlunya pemeriksaan menyeluruh bagi pasien dengan gejala infeksi yang berada di taman air. Pemeriksaan ini mencakup pemeriksaan fisik lengkap, tes darah (umum dan biokimia), serta pemeriksaan cairan serebrospinal yang harus diuji di laboratorium rumah sakit.Kondisi Serius Anak di Rumah Sakit Ziv di Safed, kini dirawat di unit perawatan intensif setelah terinfeksi amuba Pemakan otak Naegleria fowleri. Anak tersebut dilarikan ke unit gawat darurat oleh orang tuanya setelah merasa tidak enak badan selama empat hari. Kondisinya memburuk pada malam hari, sehingga dokter memutuskan untuk menghubungkan pasien ke ventilator dan menempatkannya dalam keadaan koma buatan.
Uji laboratorium memastikan otaknya terinfeksi mikroorganisme berbahaya. Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa anak tersebut, seperti seorang pemuda yang baru-baru ini meninggal dengan diagnosis yang sama, mengunjungi taman air di pantai Hof Gai.
Penyelidikan Epidemiologi
Pada 24 Juli pagi, sampel air dari taman air tersebut dikirim ke laboratorium Kementerian Kesehatan untuk diuji adanya amoeba pemakan otak berbahaya. Diketahui bahwa Naegleria fowleri hidup di air tawar dan genangan air. Kementerian Kesehatan sedang melakukan penyelidikan epidemiologi dan mengambil sampel dari tempat-tempat yang dikunjungi anak yang terinfeksi. Hasil pemeriksaan akan terus diinformasikan kepada masyarakat.Kasus Kematian di Rumah Sakit Beilinson
Pada 7 Juli 2024, seorang pasien berusia 26 tahun yang terinfeksi Naegleria fowleri meninggal di Rumah Sakit Beilinson di Petah Tikva. Segala upaya untuk menyelamatkan nyawanya, termasuk operasi, tidak berhasil. Amuba pemakan otak ini hidup di air tawar dan masuk ke otak manusia melalui hidung, menyebabkan kerusakan serius dengan kemungkinan sembuh yang rendah.Dr. Tamar Gutsman, Kepala Departemen Penyakit Menular di Rumah Sakit Beilinson, menjelaskan bahwa kebanyakan pasien meninggal dalam waktu 5 hingga 10 hari setelah gejala muncul. Hingga saat ini, sekitar 400 kasus telah tercatat di dunia, seperti yang dijelaskan dalam literatur medis. Pasien biasanya diobati dengan obat antijamur, antiparasit, dan antibiotik, serta tindakan untuk mencegah edema serebral.
Statistik dan Pencegahan
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, infeksi Amoeba pemakan otak atau Naegleria fowleri terjadi melalui berenang dan menyelam di air hangat dan segar. Amuba ini menginfeksi manusia melalui hidung saat menghirup tetesan air yang terkontaminasi, biasanya saat berenang di danau. Amuba pemakan otak tidak dapat bertahan hidup di air asin dan air yang mengandung klor, serta tidak menginfeksi manusia melalui air minum.|VESTY.CO.IL|

.png)
.png)
Posting Komentar