Lima Jenazah Sandera Gaza di Khan Yunis
Kelima sandera yang ditemukan adalah Maya Goren, Sersan Kiril Brodski, Sersan Staf Tomer Achimas, Oren Goldin, dan Perwira Sersan (res.) Ravid Aryeh Katz.1. Maya Goren: Guru Taman Kanak-kanak dari Nir Oz
Kehidupan dan KeluargaMaya Goren, 56 tahun, berasal dari Kibbutz Nir Oz, diculik ke Jalur Gaza pada 7 Oktober. Pada bulan Desember, diumumkan bahwa dia telah tewas pada hari yang sama. Suaminya, Avner, juga dibunuh pada 7 Oktober. Pasangan ini meninggalkan empat anak: Asif, Bar, Gal, dan Dekel.
Kehidupan Maya Goren, yang dikenal sebagai pengasuh yang berdedikasi, memberikan inspirasi bagi banyak orang di Kibbutz Nir Oz. Dedikasinya dalam merawat anak-anak dan cintanya pada komunitasnya adalah warisan yang akan selalu dikenang. Pemakamannya di samping suaminya yang juga gugur menjadi simbol kuat akan cinta dan pengorbanan mereka.
Penghormatan Terakhir
Kibbutz Nir Oz mengeluarkan pernyataan, "Setelah lebih dari sembilan bulan, dia dibawa pulang untuk dimakamkan." Dia akan dimakamkan di samping suaminya Avner Goren, yang juga dibunuh pada 7 Oktober. Maya, yang bekerja sebagai guru taman kanak-kanak, dikenal sebagai pengasuh yang rajin dan berdedikasi, serta merawat anak-anak kibbutz dengan penuh kasih selama bertahun-tahun.
2. Sersan Kiril Brodski: Impian Menjadi Tentara
Latar Belakang dan KehidupanSersan Kiril Brodski, 19 tahun, berasal dari Ramat Gan, tewas dalam pertempuran pada 7 Oktober dekat Kibbutz Nirim. Pada bulan November, diumumkan bahwa Brodski telah tewas pada 7 Oktober dan jenazahnya diculik ke Gaza.
Kisah Kiril Brodski mengingatkan kita akan impian besar yang dimiliki oleh para pemuda untuk mengabdi kepada negara mereka. Meskipun hidupnya berakhir terlalu cepat, semangat dan mimpinya untuk menjadi bagian dari militer Israel tetap hidup di hati keluarganya dan komunitasnya.
Penghormatan Terakhir
Forum Keluarga Sandera dan Hilang mengatakan tentang Brodski, "dia adalah anak yang baik dan ramah. Kiril belajar olahraga dan bermimpi untuk berkarir di militer." Meskipun jenazahnya berada di Gaza, keluarganya mengadakan pemakaman untuknya pada 29 November.
3. Sersan Staf Tomer Yaakov Ahimas: Pejuang di Nirim
Sersan Staf Tomer Yaakov Ahimas, 20 tahun, dari Lehavim, tewas dalam pertempuran di Nirim pada 7 Oktober. Pada bulan November, diumumkan bahwa dia telah tewas pada 7 Oktober dan jenazahnya diculik ke Gaza. Ahimas bertempur bersama Brodski di Nirim. Setelah kematiannya, dia dinaikkan pangkat menjadi Sersan Staf.
Penghormatan Terakhir
Pemakamannya dijadwalkan berlangsung pada pukul 7 malam pada hari Kamis di pemakaman Lehavim. Elad Arazi, kepala dewan lokal Lehavim, menyatakan pada Kamis mengenai Ahimas, "Tomer, teman tercinta kami, anak Lehavim, gugur dalam pertempuran heroik di Kibbutz Nirim pada 7 Oktober."
4. Oren Goldin: Anggota Tim Siaga Darurat Nir Yitzhak
Kehidupan dan PengorbananOren Goldin, 33 tahun, anggota tim siaga darurat Kibbutz Nir Yitzhak, tewas pada 7 Oktober. Tiga anggota tambahan dari tim siaga kibbutz diculik bersama Goldin. Kibbutz mengeluarkan pernyataan yang mencatat keberanian Goldin pada 7 Oktober. "Oren adalah yang pertama pergi pada pagi yang gelap itu, bahkan sebelum kami tahu seberapa serius bahaya di luar."
Kehidupan Pribadi
Goldin menikah dengan Oshrit dan merupakan ayah dari sepasang anak kembar berusia dua tahun.
5. Ravid Aryeh Katz: Pendidik dari Nir Oz
Kehidupan dan DedikasiPerwira Sersan (res.) Ravid Aryeh Katz, 51 tahun, dari Nir Oz, tewas pada 7 Oktober. Pada bulan November, diumumkan bahwa dia telah tewas pada 7 Oktober dan jenazahnya diculik ke Gaza. Kibbutz Nir Oz dalam pernyataannya mengatakan Katz adalah "seorang pendidik yang bekerja selama bertahun-tahun dengan berbagai pemuda, dari gerakan pemuda hingga pemuda berisiko. Dia adalah pecinta manusia dan perdamaian."
Kehidupan Pribadi
Katz menikah dengan Revital dan memiliki tiga anak: Shachar, Shira, dan Alma.
Respons Netanyahu terhadap Operasi
Pada Kamis sore, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang saat ini berada di AS untuk menghadiri Kongres, memposting di Twitter tanggapannya terhadap operasi penyelamatan tersebut. Dia memulai dengan mengatakan bahwa dia dan istrinya, Sarah, merasakan sakit dari keluarga-keluarga tersebut. Netanyahu juga mengucapkan terima kasih kepada IDF dan Shin Bet atas tindakan tegas yang berhasil membawa mereka menemukan jenazah warga Israel."Kami berkomitmen pada misi suci kami mengembalikan semua orang yang kami cintai ke rumah, baik yang hidup maupun yang mati," tulis Netanyahu dalam postingannya.
Melalui operasi ini, Israel menunjukkan komitmennya untuk terus berjuang demi keselamatan dan keamanan warganya. Harapannya, masa depan yang lebih baik dapat tercipta di tengah konflik yang masih berlangsung, dengan keberanian dan pengorbanan sebagai landasan bagi perdamaian dan kemanusiaan.
Dengan demikian, kita dapat menghargai setiap pengorbanan dan terus berdoa untuk kedamaian di wilayah ini ,harapnya.
|Jurnalis: YONAH JEREMY BOB| JPOST|



Posting Komentar