JqhSRCdUrfr1KyxYuxtPdSuGcgp6mT2tPj27Nc05

Iran Rekrut Warga Israel untuk Bunuh PM Israel Benjamin Netanyahu

Iran Rekrut Warga Israel

Seorang warga Israel berusia 73 tahun bernama Moti Maman, yang tinggal di Ashkelon, ditangkap oleh otoritas Israel karena diduga telah direkrut oleh Iran. Ia diduga berpartisipasi dalam rencana untuk membunuh Perdana Menteri Israel, Menteri Pertahanan, dan Kepala Shin Bet (dinas intelijen Israel). 

Kasus ini menyoroti upaya Iran untuk merekrut warga Israel dalam melaksanakan operasi teroris yang mengancam keamanan Israel.

Iran Rekrut Warga Israel untuk Rencana Pembunuhan

Moti Maman, seorang pengusaha yang tinggal lama di Turki, pertama kali didekati oleh dua orang Turki bernama Andrey Farouk Aslan dan Junayd Aslan. Melalui mereka, Maman bertemu dengan seorang pengusaha Iran bernama Eddy yang berlokasi di Iran.

Dari pertemuan ini, Maman kemudian diselundupkan dua kali ke Iran melalui jalur darat dari Turki untuk bertemu dengan pejabat intelijen Iran. Mereka mengajukan sejumlah misi, termasuk pembunuhan terhadap pejabat senior Israel.

Penyusupan dan Tugas yang Diberikan

Dalam pertemuan tersebut, Maman diperintahkan untuk melakukan berbagai misi atas nama rezim Iran. Tugasnya meletakkan uang dan senjata di lokasi tertentu di Israel, mengambil foto-foto area publik, serta mengancam warga Israel yang bekerja untuk Iran namun tidak memenuhi tugas mereka.

Misi utamanya adalah mempersiapkan pembunuhan terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, atau Kepala Shin Bet Ronen Bar.

Motivasi di Balik Rencana Pembunuhan

Menurut penyelidikan Shin Bet, rencana pembunuhan ini dianggap sebagai bentuk balas dendam atas kematian Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas, yang tewas di Teheran pada Juli lalu. Iran menuduh Israel sebagai dalang di balik pembunuhan tersebut.

Iran tidak hanya berfokus pada para pejabat tinggi yang masih aktif, tetapi juga menyelidiki kemungkinan pembunuhan terhadap mantan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett.

Tuntutan Uang dan Penolakan Iran

Dalam pertemuan selanjutnya, Maman meminta uang muka sebesar $1 juta untuk melaksanakan tugas pembunuhan tersebut. Namun, permintaan ini ditolak oleh pejabat intelijen Iran. Meskipun demikian, mereka tetap membahas rencana lebih lanjut mengenai serangan teror di Israel. Selain itu, Maman juga ditugaskan untuk mencari agen Mossad yang bisa direkrut sebagai agen ganda.

Penangkapan dan Kesalahan Penilaian

Sekembalinya ke Israel setelah melakukan perjalanan kedua ke Iran, Maman ditangkap oleh otoritas Israel pada bulan Agustus. Dalam penyelidikan, Maman mengakui bahwa ia merasa lega telah ditangkap, menyatakan bahwa dirinya tidak tahu ke mana semua ini akan berakhir.

Pengacaranya menyebut bahwa Maman membuat "kesalahan penilaian" dan tengah bekerja sama dengan pihak berwenang dalam investigasi kasus ini.

Shin Bet menyatakan bahwa kasus ini merupakan contoh nyata dari upaya intensif intelijen Iran dalam merekrut warga Israel untuk menjalankan misi teroris. Mereka memprediksi bahwa Iran akan terus berusaha merekrut warga Israel untuk tujuan yang sama, terutama dengan menargetkan mereka yang memiliki latar belakang kriminal atau hubungan bisnis di luar negeri.

Rekrutmen Warga Israel oleh Intelijen Iran

Iran Rekrut Warga Israel

Kasus Moti Maman hanyalah salah satu dari sekian banyak contoh bagaimana Iran berusaha merekrut warga Israel untuk menjalankan misinya. Shin Bet telah lama mengamati pola ini, di mana Iran sering mencoba menghubungi orang-orang Israel melalui internet.

Mereka menawarkan pekerjaan dengan iming-iming keuntungan finansial yang besar. Beberapa di antaranya diminta untuk mengumpulkan informasi intelijen tentang tokoh-tokoh penting atau melakukan tindakan teror di dalam Israel sendiri.

Upaya Iran untuk Meningkatkan Pengaruh 

Iran diketahui memiliki agenda yang lebih besar di kawasan Timur Tengah, termasuk memperkuat pengaruhnya di negara-negara tetangga Israel, seperti Lebanon, melalui kelompok Hizbullah. Iran telah memberikan dukungan finansial dan militer kepada kelompok teror ini untuk memperkuat posisinya dalam konflik melawan Israel.

Iran rekrut warga Israel untuk bunuh PM Israel Benjamin Netanyahu adalah upaya atau bagian dari strategi lebih luas Iran untuk melemahkan musuh bebuyutannya Israel.

Keterlibatan Kelompok Hizbullah dalam Konflik

Selain rekrutmen warga sipil, Iran juga telah menggunakan proksinya di Lebanon, Hizbullah, untuk melakukan serangan terhadap Israel. Baru-baru ini, Israel mengumumkan bahwa Hizbullah merencanakan pembunuhan terhadap mantan pejabat tinggi pertahanan Israel.

Termasuk juga Moshe Ya'alon, yang sebelumnya menjabat sebagai kepala staf Angkatan Pertahanan Israel. Serangan ini merupakan bagian dari eskalasi ketegangan antara kedua belah pihak.

Konsekuensi Hukum bagi Moti Maman

Moti Maman, warga Israel yang direkrut oleh Iran kini diadili atas tuduhan terorisme dan spionase. Ia menghadapi dakwaan serius yang bisa berujung pada hukuman penjara semur hidup. Pengacara Maman menyatakan bahwa kliennya hanya membuat kesalahan penilaian dalam konteks bisnis, namun otoritas Israel melihat kasus ini sebagai ancaman besar bagi keamanan nasional.

Hal ini menunjukkan bahwa siapa pun yang melakukan kontak dengan musuh Israel, terutama dalam konteks bisnis atau kriminal, akan dihadapkan pada tindakan hukum yang tegas.



|By EMANUEL FABIAN| TIMESOFISRAEL|

Posting Komentar