JqhSRCdUrfr1KyxYuxtPdSuGcgp6mT2tPj27Nc05

Shin Bet Gagalkan Rencana Hizbullah Bunuh Mantan Pejabat Senior Pertahanan Israel

Shin Bet Gagalkan Rencana Hizbullah

Baru-baru ini, Israel melalui Badan Keamanan Shin Bet mengumumkan bahwa mereka berhasil menggagalkan rencana kelompok teroris Lebanon Hizbullah, yang bertujuan untuk membunuh seorang mantan pejabat senior pertahanan Israel. Meski identitas pejabat tersebut tidak diungkapkan, rencana ini dinilai sangat berbahaya dan terorganisir.

Shin Bet Gagalkan Rencana Hizbullah

Dalam pernyataannya, Shin Bet mengungkapkan bahwa alat peledak yang disiapkan oleh Hizbullah dilengkapi dengan sistem peledakan jarak jauh yang canggih. Alat ini menggunakan teknologi telepon seluler dan kamera, dan rencananya akan dioperasikan dari Lebanon oleh operator teror Hizbullah.

Serangan Serupa pernah terjadi Sebelumnya

Rencana serangan ini mengingatkan pada upaya serupa yang pernah dilakukan oleh Hizbullah di Yarkon Park, Tel Aviv, pada bulan September 2023. Saat itu, Hizbullah juga berusaha untuk menargetkan seorang pejabat senior Israel dengan menggunakan bom yang diaktifkan dari jarak jauh.

Meski serangan tersebut gagal, kemiripan antara alat peledak yang digunakan dalam dua kejadian ini tidak bisa diabaikan. Shin Bet memastikan bahwa infrastruktur yang digunakan untuk kedua serangan ini sama, dan mereka telah melakukan pemantauan intensif terhadap aktivitas Hizbullah selama beberapa waktu.

Pejabat yang menjadi target dalam rencana terbaru ini juga telah diberi peringatan dan diarahkan oleh pasukan keamanan Israel untuk memastikan keselamatannya.

Pengawasan Ketat dan Tindakan Pencegahan Israel

Shin Bet, bekerja sama dengan mitra keamanan lainnya di Israel, menyatakan akan terus memantau aktivitas Hizbullah dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menggagalkan setiap ancaman yang muncul. Mereka menegaskan bahwa setiap sumber daya yang tersedia akan dimanfaatkan untuk melindungi warga Israel dari serangan teroris.

Di balik layar, diskusi intensif antara pimpinan politik dan keamanan Israel sedang berlangsung. Tanggapan yang tepat terhadap ancaman ini menjadi fokus utama, mengingat bahaya yang dapat ditimbulkan jika rencana tersebut berhasil dijalankan.

Temuan Alat Peledak Hizbullah di Israel

Shin Bet Gagalkan Rencana Hizbullah

Penemuan alat peledak ini menambah daftar panjang temuan bahan peledak Hizbullah di wilayah Israel dalam beberapa tahun terakhir. Ini merupakan alat peledak ketiga yang ditemukan di Israel dalam dua tahun terakhir.

Salah satu insiden yang paling mengkhawatirkan terjadi pada Maret 2023, ketika sebuah bom diledakkan di Persimpangan Megiddo. Ledakan tersebut menyebabkan seorang pemuda Israel, Sharaf al-Din Khmaisi, terluka parah.

Kejadian ini mengungkapkan kelemahan dalam sistem keamanan perbatasan Israel. Teroris yang bertanggung jawab atas serangan di Persimpangan Megiddo berhasil menyusup ke wilayah Israel dengan cara yang sangat sederhana.

Ia menggunakan tangga untuk memanjat pagar pembatas, kemudian berjalan puluhan kilometer tanpa terdeteksi.

Penangkapan dan Pembebasan Terduga Pelaku

Setelah bom di Persimpangan Megiddo meledak, teroris tersebut ditangkap di Galilea Barat saat ia diduga sedang dalam perjalanan kembali ke Lebanon. Penangkapan ini dilakukan setelah ditemukan sejumlah besar amunisi yang dibawa oleh teroris tersebut.

Sopir yang mengangkut teroris ini juga sempat ditangkap oleh pihak keamanan Israel. Namun, setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, sopir tersebut dibebaskan karena diketahui tidak menyadari bahwa penumpangnya adalah seorang teroris yang bersenjata.

Insiden ini menunjukkan betapa cerdiknya Hizbullah dalam memanfaatkan kelemahan dan celah keamanan di Israel.

Memperkuat Pengawasan di Perbatasan

Badan Keamanan Shin Bet yang menggagalkan Rencana Hizbullah untuk membunuh Mantan Pejabat Senior Pertahanan Israel tetap mengantisipasi serangan-serangan tidak terduga dari pihak musuh. Israel bertekad untuk terus memperkuat pertahanan dan pengawasan di wilayah perbatasan, mengingat semakin canggihnya upaya teroris dalam melakukan serangan.



|JPOST|REUTERS|

Posting Komentar