JqhSRCdUrfr1KyxYuxtPdSuGcgp6mT2tPj27Nc05

Akibat Serangan Israel ke Iran, Antisemitisme di Amerika Meningkat!

Akibat Serangan Israel ke Iran, antisemitisme di Amerika Meningkat

Israel baru saja meluncurkan serangan terhadap Iran, yang mungkin menjadi operasi militer Yahudi paling besar dalam generasi kita. Aksi militer ini dilakukan hanya beberapa minggu setelah serangan teror yang mengguncang Boulder, Colorado. Hal ini mengejutkan komunitas Yahudi Amerika secara keseluruhan.

Ditambah lagi, tragedi pembunuhan brutal terhadap staf Kedutaan Besar Israel di Washington, DC sebulan sebelumnya, membuat perasaan cemas mendalam menyelimuti komunitas Yahudi, terutama di Colorado.

Akibat Serangan Israel ke Iran, Antisemitisme di Amerika Meningkat

Di saat politik domestik Amerika terpecah mengenai apakah pemerintahan Trump seharusnya ikut campur dalam aksi militer Israel, faktanya, AS tetap terlibat dan ikut menyerang. 

Namun, timbul pertanyaan yang tak bisa dihindari, Akankah konflik global ini memicu lonjakan kebencian di dalam negeri? Akankah komunitas Yahudi kembali dijadikan kambing hitam?.

Perjalanan Kisah dari Karibia hingga Colorado

Perjalanan bermula di wilayah Karibia, di mana komunitas Yahudi tangguh ada di sana, khususnya di Republik Dominika. Sebuah negara yang pernah menjadi tempat perlindungan bagi Yahudi yang melarikan diri dari kekejaman Nazi di Eropa. 

Dari sejarah yang mengharukan itu, perjalanan lanjut ke Colorado, hanya untuk menyaksikan bagaimana masa lalu yang kelam itu kini seperti hadir kembali.

Salah satu korban dalam serangan teror di Boulder adalah Barbara Steinmetz, seorang penyintas Holocaust berusia 88 tahun. Ia dan keluarganya dulu melarikan diri ke Sosúa, Dominika, sebelum akhirnya menetap di Colorado. 

Kisah hidupnya kembali mengemuka saat ia menjadi korban kebencian baru di tanah yang selama ini ia anggap aman.

Teror di Tengah Festival Yahudi Boulder

Akibat Serangan Israel ke Iran, antisemitisme di Amerika Meningkat

Pada tanggal 8 Juni 2025, seminggu setelah serangan itu, aktivis pro-Israel dan warga Yahudi Colorado mengadakan pawai damai dalam rangka Festival Yahudi Boulder ke-30. 

Namun, hanya beberapa blok dari lokasi acara, para aktivis anti-Israel meneriakkan slogan From the river to the sea. Ungkapan ini secara luas dianggap sebagai seruan untuk penghapusan Yahudi dari wilayah tersebut.

Makan malam kepemimpinan komunitas Yahudi di Denver 

Makan malam ini diselenggarakan oleh Mizel Institute. Acara ini mempertemukan tokoh-tokoh penting, dermawan, hingga pelaku usaha Yahudi paling berpengaruh di Colorado. 

Mizel Foundation sendiri telah lama menjadi kekuatan pendorong di bidang pendidikan, kerja sama dengan penegak hukum, budaya, hingga pelestarian sejarah Holocaust di wilayah tersebut.

Menariknya, seorang agen FBI Yahudi Ortodoks bicara terus terang tentang meningkatnya ancaman terhadap komunitas Yahudi di Amerika. Ia menyoroti betapa ngeri antara ujaran kebencian di dunia maya dan kekerasan fisik di dunia nyata.

Teror Membakar Jalanan Boulder

Tanggal 1 Juni di Pearl Street Mall berubah menjadi tragedi. Pawai mingguan pro Israel yang rutin digelar berubah menjadi lokasi serangan brutal. Seorang pria meneriakkan “Free Palestine” sambil menyerang para peserta Yahudi.

Ia menggunakan bom molotov dan senjata pembakar rakitan. FBI segera menyatakan insiden itu sebagai aksi terorisme domestik. Barbara Steinmetz termasuk yang terluka dan banyak warga yahudi lainnya.

Reaksi dan Ketegangan di Kalangan Pemimpin Komunitas

Rabbi Caryn Aviv secara tegas menyebut insiden ini sebagai terorisme murni. sementara Brandon Rattiner dari Jewish Community Relations Council (JCRC) Denver mengaitkannya langsung dengan serangan terhadap diplomat Israel di Washington sebelumnya. 

Ia memperingatkan bahwa ada iklim yang makin mengkhawatirkan, di mana kebencian terhadap Yahudi mulai dianggap wajar dan dibiarkan tumbuh tanpa penindakan serius.

Beberapa minggu setelah insiden, ia menunjukkan kepada kami lokasi pasti di mana api membakar. Tempat itu kini menjadi simbol luka dan kekuatan. Komunitas Yahudi di sana tidak lagi merasa seperti sebelumnya. Mmereka berubah menjadi lebih waspada namun tetap teguh.

Perubahan Sistem Keamanan di Kampus dan Komunitas

Respons terhadap serangan ini langsung terlihat dari sistem pengamanan yang diperketat. Di CU Boulder, direktur Hillel, Elyana Funk, menyatakan bahwa sejak 7 Oktober lalu, terjadi lonjakan hingga 400% dalam insiden antisemitisme di kampus. 

Kini, setiap acara komunitas memerlukan pengamanan bersenjata, dan protokol keamanan diperbarui secara menyeluruh.

Namun, di balik ketegangan dan rasa takut itu, komunitas tidak menyerah. Sebaliknya, mereka menunjukkan ketahanan luar biasa. Hanya seminggu setelah tragedi, ribuan warga berkumpul merayakan Festival Yahudi ke-30 di Boulder. 

Di tengah penjagaan ketat, dengan penembak jitu dan drone di udara, acara berlangsung penuh semangat. Anak-anak bernyanyi, para rabbi menyalakan lilin, dan komunitas kembali merebut ruang publik mereka.

Seruan Moral dan Perbedaan Pandangan

Akibat Serangan Israel ke Iran, antisemitisme di Amerika Meningkat

Matthew Breman, Wali Kota Fruita yang juga menjadi Wali Kota Yahudi pertama di kota tersebut, menyampaikan seruan moral dengan jelas. Ia menyebut serangan itu bukan sebagai bentuk protes, melainkan aksi terorisme. 

Ia juga mendesak para pemimpin lainnya untuk tidak ragu menyebut antisemitisme secara eksplisit. Namun, tak semua pemimpin lokal bersikap tegas. 

Anggota Dewan Kota Boulder, Taishya Adams, memilih menyebut serangan itu sebagai anti Zionis ketimbang antisemitik. Ketidakjelasan istilah semacam ini, justru semakin memperburuk kondisi dan memperlemah upaya penanggulangan kebencian terhadap Yahudi.

Dana Keamanan Dibekukan, Seruan Aksi Darurat Diluncurkan

Ironisnya, ketika ancaman nyata terhadap komunitas Yahudi meningkat, dana federal untuk melindungi sinagoga dan sekolah-sekolah Yahudi malah dibekukan.

Menanggapi hal ini, Senator Colorado Michael Bennet dan John Hickenlooper segera mengajukan permintaan dana darurat sebesar $500 juta untuk menjamin keselamatan komunitas Yahudi.

Pesan mereka jelas "warga Yahudi Amerika tidak seharusnya memohon perlindungan di negara mereka sendiri".

Dari Pawai Damai hingga Kobaran Api

Di Colorado, dari pawai damai di Pueblo hingga kobaran api di Boulder, menggambarkan urgensi situasi saat ini. Kami akan segera kembali ke Israel, membawa serta kisah-kisah ini sebagai peringatan sekaligus panggilan untuk bertindak.

Minggu ini, kami juga dijadwalkan berbicara di Vancouver bersama anggota diaspora Iran. Pesan yang kami bawa sangat kuat. Dulu, Raja Persia membebaskan orang Yahudi. Kini, orang Yahudi akan membantu membebaskan rakyat Persia.

Sejarah Berpihak pada Mereka yang Bertindak

Jika ada satu pelajaran yang bisa kita tarik dari semua peristiwa ini, bahwa sejarah selalu berpihak pada mereka yang berani bertindak. Kini, giliran kita untuk tidak diam. Mari kita berdiri, berbicara, dan bertindak agar dunia tahu bahwa kebencian tidak akan pernah menang selama ada yang berani melawan.

Posting Komentar