JqhSRCdUrfr1KyxYuxtPdSuGcgp6mT2tPj27Nc05

Peringatan Terakhir bagi Iran | “Day of Repentance” dan Jangan Membalas

Peringatan Terakhir bagi Iran

Israel telah mengirimkan peringatan terakhir bagi Iran sebelum melancarkan serangan udara sebagai respons atas serangan Iran ke Israel minggu lalu. Melalui pihak ketiga, Israel mengirimkan pesan yang memperjelas target operasinya.

Ini dilakukan Israel kepada Iran dengan tujuan mencegah eskalasi konflik yang lebih luas. Peringatan ini menandai dimulainya Operasi "Days of Repentance" atau "Hari-Hari Pertobatan."

Peringatan Terakhir bagi Iran Sebelum Serangan Balasan

Menurut sumber terpercaya, pesan Israel disampaikan pada Jumat sebelum melakukan serangan udara sebagai respons terhadap ketegangan yang meningkat antara Israel dan Iran. Pesan ini mengindikasikan bahwa Israel tidak ingin memperburuk situasi dan berharap Iran tidak memberikan balasan.

Pada Sabtu pagi waktu setempat, Israel melancarkan tiga gelombang serangan udara yang menargetkan beberapa lokasi strategis milik Iran. Serangan ini mencakup:
  • Gelombang Pertama: Menargetkan sistem pertahanan udara Iran.
  • Gelombang Kedua dan Ketiga: Memfokuskan pada basis misil, drone, dan situs produksi senjata.
Iran mengklaim telah berhasil menghalau sebagian besar serangan Israel, dengan laporan kerusakan militer yang disebut “terbatas.” Pihak Israel menyatakan bahwa serangan ini dilakukan sebagai pembalasan atas serangan misil balistik Iran pada 1 Oktober lalu.

Jangan Membalas sebagai Upaya Pembatasan Eskalasi

Israel menyampaikan melalui beberapa pihak ketiga bahwa mereka akan berhati-hati dalam menentukan sasaran serangan. Tujuannya untuk membatasi dampak dan menghindari serangan terhadap warga sipil Iran.

Seorang sumber menyatakan bahwa Israel menjelaskan kepada Iran mengenai lokasi mana saja yang akan menjadi sasaran serangan dan yang tidak. 

Dua sumber lainnya menambahkan bahwa Israel memberi peringatan terakhir bagi Iran untuk tidak membalas operasi itu. Tetapi jika membalas dan ada warga sipil Israel yang terluka, Israel akan merespons dengan lebih keras dan tegas.

Sikap AS dan Israel dalam Menangani Konflik

Peringatan Terakhir bagi Iran

Kantor Perdana Menteri Israel menolak memberikan komentar mengenai rincian operasi tersebut. Sementara itu, Iran menegaskan bahwa mereka tidak ingin melibatkan diri dalam perang besar dengan Israel, tetapi akan tetap membalas jika diserang.

Pada Sabtu, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Laksamana Muda Daniel Hagari, memperingatkan bahwa eskalasi lebih lanjut dari pihak Iran akan memicu respons serius dari Israel.

Seorang pejabat AS mengonfirmasi bahwa AS tidak ikut serta dalam operasi tersebut. Namun menegaskan bahwa Amerika Serikat siap mendukung Israel jika Iran memberikan balasan.

“Seharusnya ini menjadi akhir dari konflik militer langsung antara Israel dan Iran,” ujarnya. “Jika Iran kembali menyerang Israel, akan ada konsekuensi serius. Kami telah menyampaikan hal ini langsung dan tidak langsung kepada Iran.”

Menghindari Eskalasi Lebih Lanjut

Salah satu jalur yang digunakan untuk menyampaikan pesan Israel kepada Iran adalah melalui Menteri Luar Negeri Belanda, Caspar Veldcamp.

Ia menyatakan di media sosial X, “Saya berbicara dengan Menteri Luar Negeri Iran tentang perang dan ketegangan yang meningkat di wilayah tersebut. Saya meminta semua pihak untuk menahan diri agar tidak terjadi eskalasi.”

Para pejabat AS memperkirakan Iran mungkin akan memberikan balasan dalam beberapa hari mendatang. Tetapi mungkin dalam skala yang lebih terkontrol agar konflik tidak semakin melebar.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Sean Savett, menyatakan bahwa tujuan utama AS adalah mempercepat jalur diplomasi dan mengurangi ketegangan di Timur Tengah.

“Kami mendesak Iran untuk menghentikan serangannya terhadap Israel guna menghentikan konflik tanpa memperparah eskalasi lebih lanjut,” ujar Savett.

Mencegah Konflik dengan Dukungan Diplomatik

Upaya peringatan terakhir Israel bagi Iran ini menunjukkan bahwa meskipun ada ketegangan, kedua negara tampaknya berupaya untuk menjaga agar situasi tidak semakin memburuk.

Terlebih lagi, dukungan diplomasi dari negara ketiga seperti Belanda serta upaya AS untuk menjaga stabilitas di kawasan itu. Dukungan ini diharapkan dapat membantu mencegah konflik lebih lanjut dan memberikan jalan bagi penyelesaian diplomatis yang damai.

Posting Komentar